Sirat Kata Sarat Makna

 

  Dari sekian banyak kisah, Ternyata ada  1 moment  Dimana tulisan lecek itu  Kembali berkisah,  Entah kapan terakhir tulisan itu masih baik, dan blum lecek. Tapi yg kutau hari ini, meski sudah lecek dan usang, ternyata ia tetap tulisan yang tetap mampu merubah makna.  Izinkan aku berbagi, secarik tulisan tanpa kertas itu, setidaknya cukuplah sebagai secercah kisah didalam kisah : "Apa pun yg diri mu panjatkan dalam khusuk ny doa mu Apa pun yg kalian upayakan dalam tindakan Semoga Allah memudahkan, Allah qobulkan... Seperti yg diri mu sangat ketahui tidak yg memberatkan Allah dg kun fayakun ny Baik yg kita terima sesuai dg munajat kan kita sungguh Allah ridhoi itu untuk kita Buruk menurut kita yg kita terima sungguh pun itu Allah ridhoi untuk kita sebagai yg terbaik pula Allah lebih tau yg terbaik untuk kita Secinta itu Dzat pemilik ruh kita kan... Aku dalam doa mengAamiinkan munajat dan upaya kalian Kembalikan lah kepada Allah atas segala daya dan upaya ke...

  Ketika ia masih jauh,  bukan kah dirimu berharap tuk dekat dan menghampirinya? Ketika ia masih tak tampak,  bukan kah dirimu berharap tuk segera melihat dan menemuinya? Ketika ia masih tak dapat digapai,  bukankah dirimu berharap tuk segera merasakan keindahan bersamanya?  . Tapi.. ah sudahlaah..  kita semua manusia,  yg secara naluriah hanya mampu merasa "penasaran" sebelum menggapainya.  Ketika sudah tercapai maka semua acuh tak acuh, bahkan menyiakannya....  Dan.. lagi..kita hanya manusia.  Yang hanya mampu bersedih dengan kehilangan, meski sadar telah mengabaikannya.  . Jawab dgn jjur wahai hati-hati dari sekalian yang mengaku hamba,  Manakah yang lebih kehilangan ,  kita yang masih mampu  berdiri menegakkan takbir, mengaku kembali fitri, namun tak berarti .  Atau, justru mereka yang telah kembali ke haribaan ilahi?  Bukankah selama ini kita justru hanya menangisi kehilangan dalam bentuk zahir? Tapi ki...